Festival Nasional Ke-3

SEMARANG- Kabupaten Lamongan, Jatim dinyatakan sebagai juara umum Festival Ke-3 Baca Tartil Alquran Anak-anak Metoda Qiraati tingkat nasional, kemarin. Menurut salah seorang panitia Drs H Bunyamin Jatim meraih juara di 11 cabang lomba. Jateng berada di urutan kedua dengan tujuh juara dan Jabar urutan ketiga dengan dua juara.

”Ironis memang. Jateng khususnya Kota Semarang sebagai pusat dan lahirnya metoda qiraati justru berada di urutan kedua. Sedangkan urutan pertama justru diraih Jatim. Ini sebagai cambuk bahwa pembinaan metoda Qiraati di Jatim lebih bagus dibanding di Jateng,” tegas Bunyamin. Yang menarik, festival kali ini juga diikuti oleh korcab Papua. Korcab Bali dan Sumatera juga mengirimkan kontingen yang tidak sedikit jumlahnya.

Festival selama tiga hari di aula Diklat BKK Jalan Supriyadi Semarang, ditutup Ketua Yayasan Raudhatul Mujawwidin Dr KH Abdullah Salim Zarkasyi MA.

Lima Besar

Lima besar peserta terbaik kategori A putra ranking 1 sampai 5, Hasanuddin (Lamongan), Muh Masrur Hamidi (Pasuruan), M Luqmanul Hakim (Jepara), M Rizqi Aulia (Bogor) dan Abdul Manaf Fathoni (Jember). Lima besar terbaik kategori A putri, ranking 1 sampai 5 Ubaidatul Istiqomah (Surabaya), Nur Jannah (Pasuruan), Aqmarina Alifah (Wonosobo), Ulvini’matul Khoriyah (Jember) dan Rizki Amalia (Tegal).

Lima besar terbaik kategori B putra, ranking 1 sampai 5 Abdul Mu’in Ibadurrohman (Lamongan), Nadhifan Dzulfahmi (Pati), Fahrurrozi Romdhon Nur ElFazri (Ciamis) dan M Sambasul Maqi (Demak). Lima besar terbaik kategori B putri, 1 sampai 5 Ayu Indah Sulistianingrum (Lamongan), Siti Urfiyah (Gresik), Sulfi Rikamasari (Sidoarjo), Ulfatul Izzah (Pati) dan Javinda Novia Fonda (Jepara).

Ketua Yayasan Raudhatul Mujawwidin Abdullah Salim Zarkasyi ketika menutup festival mengingatkan, agar para pengelola Taman Pendidikan Alquran (TPQ) yang menggunakan metoda Qiraati lebih meningkatkan kualitas bacaan anak-anak.

”Kalau sejak dasar mereka membaca huruf, harakat, tajwid dan lain-lain dengan baik dan benar, maka sampai dewasa dan seterusnya mereka akan berkembang dengan baik. Tetapi kalau sejak dasar sudah salah, selamanya akan salah. Mengajarkan kepada orang lain pun juga akan salah,” katanya. Metoda Qiraati ditemukan KH Dahlan Salim Zarkasyi (alm). Pusat kantornya di Kebonarum 73, Kelurahan Kebonagung, Semarang Timur. (B13-45)

sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0401/27/kot12.htm